Review Drama Korea Love Alarm (2019

Berdasarkan webcomic berjudul sama, drama korea Love Alarm mempersoalkan dunia yang telah berubah berkat teknologi yang dalam drakor ini adalah masalah cinta.
Alkisah, ada sebuah aplikasi bernama “Love Alarm” yang berfungsi untuk mendeteksi perasaan seseorang dalam jarak 10 meter. Aplikasi itu hanya bisa menunjukkan berapa banyak orang yang menyukai kita, namun tidak menunjukkan secara spesifik siapa sosok yang menyukai kita.
Darkor ini mengisahkan Kim Jo-Jo (diperankan Kim So-Hyun), gadis SMA yang tampak cerita namun memiliki sekelumit masa lalu yang membuatnya trauma. Di balik senyumnya ada sepi yang menghujam.
Suatu hari, Hwang Sun-O (diperankan Song Kang) mendapati sahabatnya, Lee Hye-Young (diperankan Jung Ga-Ram) diam-diam menyukai Kim Jo-Jo. Sun-O yang penasaran dengan sosok Kim Jo-Jo malah turut ikut menyukainya. Ketika mereka bertemu dalam jarak 10 meter, Love Alarm mereka berdering.

Mendefinisikan Perasaan Suka



Drama Korea Love Alarm
Hal paling menarik pada drama korea Love Alarm ini adalah tentang teknologi yang mampu mengubah cara hidup manusia secara total.
Dulu, jika kita menyukai seseorang maka kita mesti bersusah payah dahulu untuk mengajak berkencan. Mulai dari proses PDKT hingga mengajak nge-date. Belum lagi risiko ditolak. Namun, berkat perkembangan teknologi berbagai aplikasi dating muncul dan membuat cara kita untuk mencintai seseorang turut berubah.
Misalnya kini hanya bermodalkan “notifikasi” kita akan segera tahu apakah orang yang kita sukai itu menyukai balik kita. Love Alarm tampak serupa dengan aplikasi semacam Tinder.
Bahkan lebih ekstrem lagi aplikasi Love Alarm menjadi penanda untuk rasa suka seseorang. Jika tidak berdering maka sudah pasti tidak ada rasa suka. Masalahnya: apa perasaan suka itu sebenarnya?
Pada akhirnya, drakor original Netflix terbaru ini terasa begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.

Love Alarm: Menjemukan dan Sayangnya…

Hal di atas itu yang membuat drama korea Love Alarm sebenarnya memiliki banyak potensi untuk menceritakan kondisi masyarakat saat ini. Terutama tentang bagaimana aplikasi dating telah mengubah cara hidup kita.


Drakor Love Alarm Netflix
Sayangnya, di tengah potensialnya itu, drama korea ini malah hanya fokus pada cinta segitiga antara Kim Jo-Jo, Lee Hye-Young dan Hwang Sun-O. Belum lagi konflik ceritanya yang nyaris serupa dengan My First First Love (2019) membuatnya semakin membosankan untuk diikuti.
Padahal di awal episode contohnya isu seksualitas turut dibicarakan ketika ada siswa yang naksir dengan Hye-Young.
Love Alarm tidak bisa membedakan gender”.
Ini menarik karena toh perasaan suka memang tidak pernah berlandaskan gender. Sayangnya, isu ini tidak lebih menjadi sekedar bumbu drama saja.
Pada dimensi lain juga, drama korea Love Alarm turut memperbincangkan kondisi orang-orang yang kesepian. Perasaan “kesepian” dulu dapat dipendam dan disembunyikan, tapi berkat adanya aplikasi Love Alarm tak pelak membuat “angka” berubah menjadi standar kebahagian.
“Berapa banyak orang yang mencintaimu hari ini?”
“Bagaimana jadinya jika seumur hidup tidak pernah dicintai seseorang barang sekali pun?”
Gagasan itu muncul lewat adegan (yang tergambarkan) ketika orang-orang yang kesepian itu memutuskan untuk bunuh diri secara massal di sebuah tempat terbuka. Untuk dilihat. Barang sekali. Setidaknya dunia menyadari kehadiran mereka.
Sayangnya (Lagi-lagi) drama korea Love Alarm seolah tidak mau ambil pusing mempersoalkan cerita dari sosok orang-orang kesepian ini.
Meskipun diceritakan telah muncul kelompok “Anti Love Alarm” tetapi belum ada sosok yang berasal dari sudut pandang itu untuk menjadi bagian dari narasi drakor ini.
Kembali lagi, ini karena cerita hanya memfokuskan rumitnya cinta segitiga. Sejujurnya juga intimasi perasaan baik antara Kim Jo-Jo dan Hye-Young maupun Kim-Jo-Jo dan Sun-O terasa tidak cukup kuat malah Kim Jo-JO seolah-olah menjadi perusak persabatan antara Hye-Young dan Sun-O.

Potensi Musim Kedua



Kim JoJo Drakor Love Alarm
Seperti My First First Love tampaknya drama korea Love Alarm akan memiliki musim keduanya mengingat akhir kisah yang menggantung. Dan cara “mengakhiri”-nya pun benar-benar serupa dengan My First First Love (2019):
Kim Jo-Jo tak sengaja bertemu dengan Hwang Sun-O dan Love Alarm-nya berbunyi. Tak lama, Lee Hye-Young datang. Bersamaan itu, pengumuman versi 2.0 aplikasi Love Alarm dimunculkan yaitu kini bisa memprediksikan masa depan perasaan penggunannya.
Kim Jo-Jo sendiri hendak menemui pengembang Love Alarm untuk menghapus aplikasi Shield (perisai) di aplikasi Love Alarm-nya. 
Sebagaimana diketahui bahwa Cheong Duk-Gu (diperankan Lee Jae-Eung) adalah pengembang aplikasi Love Alarm yang mendadak menghilang. Dan Kim Jo-Jo mengetahui itu.
Menariknya dalam acara peluncuran Love Alarm 2.0 sosok si pengembang akan diungkapkan dan dari siluetnya sangat tidak mungkin itu adalah Duk-Gu.
Lantas, bagaimana alur cerita musim kedua drakor ini?
Kemungkinan besar cerita akan masuk ke babak debat pro-kontra adanya Love Alarm dan Duk-Gu adalah sosok di balik pejuang “Anti Love Alarm”.
Sementara fitur baru Love Alarm 2.0 itu akan berpotensi menunjukkan siapa laki-laki yang kelak akan disukai oleh Kim Jo-Jo: Sun-O atau Hye-Young?




Bagi kamu yang mencari tontonan ringan dan renyah, drama korea Love Alarm bisa menjadi pilihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar