REVIEW Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Sebenarnya gak antusias waktu tahu serial ini tayang. Pertama, setting cerita yang ala-ala kerajaan gitu biasanya bertele-tele. Kedua, pemain perempuannya banyak yang bilang nggak suka. Tapi semakin ke sini, makin banyak yang bilang suka drama ini dari segi cerita. 

 
Sedikit pengetahuan, serial ini diadaptasi dari novel Tiongkok yang berjudul Bu Bu Jing Xin karya Tong Hua. 
Episode pertama, dibuka dengan kisah Go Ha-jin yang lagi nangis bombay di sudut air terjun, sedang meratapi nasibnya yang sedang apes berlipat. Sahabat dan pacarnya telah membohonginya. Ditambah lagi mereka mengambil semua yang dia miliki. Dia merasa hidupnya nggak berguna, dan pengen mati aja. 
Di tengah nangisnya yang tak kunjung usai itu, tetiba ada anak kecil tenggelam, dan dia awalnya gak pengen peduli akhirnya hati kecilnya nggak tega melihat anak itu, dia refleks loncat. Apa yang terjadi? Tepat saat itu gerhana matahari. 
Dia makin tenggelam ke dasar laut, dia merasa hidupnya sudah berakhir sampai di situ. Siapa sangka, dia hidup kembali lewat tubuh Hae Soo yang hidup di zaman Dinasti Goryeo di Korea. 
Epiknya, dia datang pertama kali ke zaman itu berada di pemandian para pangeran. Oya, di serial ini pangerannya banyak, bahkan ada pangeran ke 14. Sempet mikir, ini pas nontonnya gimana ngebedainnya? Ternyata eh ternyata, pangeran yang dijadikan tokoh utama totalnya hanya tujuh. Tapi masih pake mikir pas awal episode, ini pangeran yang ke berapa x))
Karena ini banyak pangeran, jadi jangan kaget pas di awal kita akan di suguhi pangeran-pangeran bertelanjang dada, ya namanya juga scene mandi bareng-bareng x))
Setiap pangeran punya karakter dan ciri khas masing-masing yang membedakan mereka satu sama lain. Saking banyaknya anak, raja sampe bingung mana pangeran yang kelak akan meneruskan tahtanya jika dia mati. Dari awal sebenarnya raja sudah menunjuk putra mahkota untuk menggantikannya kelak, sayangnya banyak sekali halangan dan rintangan jalan Wang Moo menuju tahta, bahkan saudaranya sendiri kerap menghalanginya. Pesan moral, kalo punya anak jangan banyak-banyak macam raja Taejo ini, semakin banyak anak (apalagi dari banyak istri juga) bakal repot, akan saling bertikai meski mereka sedarah x))
 
Akan aku bahas satu per satu karakter para pangeran dari serial ini meski nggak semua. Pangeran ketiga, Wang Yo. Dari karakter wajahnya, memang keliatan picik dan ambisius banget. Apa pun dia lakukan demi mendapatkan tahta, termasuk mencelakakan saudara sendiri. Hal ini pun didukung oleh keambisiusan sang ratu yang juga ibunya sendiri. Pangeran ini punya istri, tapi nggak pernah diliatin istrinya. Hong Jong-Hyun cocok banget memerankan sebagai karakter pangeran ini.
 
Ada juga pangeran ke 13, Wang Baek-ah yang diperankan oleh Nam Joo-Hyuk. Sebenarnya dari semua pangeran, karakter inilah yang paling aku suka. Pintar dan bersahaja. Kerap menyamar sebagai rakyat biasa dan mengamati kegiatan rakyatnya di pasar dan ditorehkannya lewat gambar-gambar yang dibuatnya lewat semacam buku gambar. Selain hobi menggambar, dia juga pandai bermusik. Di sini nanti diceritakan bahwa dia dua kali jatuh cinta, sayangnya dua kali patah hati. Upss... x))

Pangeran yang paling kekanak-kanakan; Pangeran kesepuluh, Wang Eun. Byun Baek-hyun pas banget memerankan tokoh ini; polos-polos bego nan kekanakan. Kebayang kan ada pangeran yang merayu perempuan bukannya pake bunga apa-apalah gitu malah pake boneka tangan dan mainan-mainan favoritnya termasuk ketapel x)) Ya, cita-cita pangeran kesepuluh ini suatu saat ini mendirikan toko mainan. Dia lihai sekali seni melipat handuk untuk dijadikan mainan yang bisa disulap menjadi kelinci, perahu dan sebagainya. Meski dia kekanakan, justru dia punya fans, putri sang jenderal cinta mati ama dia sejak kecil. Saking ngefansnya, apa pun dia jabanin demi mendapatkan pangeran kesepuluh x))

Pangeran keempat belas, Wang Jung. Kalo diliat, kesannya dia hanya sebagai pelengkap. Tapi siapa sangka jika di akhir-akhir episode justru berperan penting bagi kehidupan Hae Soo. Hatinya juga tulus.
 
Pangeran kedelapan, Wang Wook. Satu-satunya pangeran yang istrinya ditampilkan. Lewat tokoh Wang Wook ini kita bisa melihat bahwa zaman dahulu banyak sekali pernikahan berlangsung karena kepentingan, dan Wang Wook ini korbannya. Dia sudah lama menikah, tapi hatinya belum seutuhnya untuk sang istri. Tapi dia juga gak tega mau meninggalkan istrinya. Apalagi istrinya sakit-sakitan. Yang lebih kasihan lagi adalah di usia pernikahan mereka yang cukup lama, sang istri tidak bisa memberikannya keturunan. Sementara Hae Soo yang merupakan sepupu dari istrinya ini menjadi semacam tungku hangat di rumah mereka. Tapi ya namanya tungku, kalau terlalu panas bisa membahayakan. Begitulah perumpaman Hae Soo ditengah-tengah mereka. Wang Wook, semakin lama semakin bersemangat tiap kali memandang Hae Soo, tapi dia tidak mungkin meninggalkan istrinya. Wang Wook yang awalnya tampak paling santun, dewasa dan penengah, siapa sangka wataknya akan berubah. Ya, semua karena cinta.
 
 
Pangeran keempat, pangeran yang diasingkan dari saudara-saudaranya sejak kecil. Bahkan ibunya pun nggak menganggap dia ada. Ya, semua gara-gara parut alias luka yang menggorep hampir separuh wajahnya kirinya. Wang So, pangeran yang kesannya paling kejam ini sering disebut anjing serigala karena dia bisa membunuh siapa saja. Lee Joon-Gi ini pas banget memerankan tokoh pangeran keempat ini. Bengis tapi sebenarnya romantis. Terlihat bengis karena sedari kecil sudah hidup teriris.
Dari semua pangeran, Wang So inilah yang kisah hidupnya paling sedih. Seumur hidupnya, dia hanya dianggap oleh ibunya. Hanya itu, sayangnya hingga akhir hayat, ibunya enggak mengakuinya meski sempat memegangnya sebentar. #PukPukWangSo
 Bahkan di awal-awal episode, Hae Soo sangat takut jika berpapasan dengan Wang So, seakan-akan pangeran keempat ini akan memakannya hidup-hidup x))
Siapa sangka, pangeran yang terlihat paling bengis diantara yang lain ini justru yang paling berjiwa ksatria. Ketika pangeran lainnya nggak bisa menolong Hae Soo di saat terjepit oleh keadaan, hanya pangeran keempat yang menolongnya. Nggak hanya sekali, tapi berkali-kali. Dan inilah scena yang paling epik, di episode ke sebelas:
Dan masih banyak scene favorit diantara Hae Soo dan pangeran keempat, Wang So ini:





   




  
 

Kalo dipikir-pikir, aku nggak suka karakter Hae Soo. Dia terlalu ikut campur akan kehidupan para pangeran. Dan seperti nasehat Ji Mong yang menasehati Hae Soo untuk nggak mengubah cerita sejarah yang sudah digariskan. Semua kisah tragis yang terjadi, kalo dipikir-pikir, ini salah Hae Soo.
 
Hae Soo yang diperankan oleh IU ini memang cantik banget. Wajar jika para pangeran menyukainya. Selain itu, meski ini bersetting kerajaan Korea zaman dulu kala, suka ama hanbok yang dikenakan Hae Soo, manis-manis :))
  
 
Semenjak awal cerita ketika Go Ha-jin bermetamorfosis menjadi Hae Soo, budak Chae-Ryung tak hanya menjadi pelayannya, tapi juga menjadi sahabat yang paling dia percaya. Tapi seperti pepatah bilang, jangan pernah ungkap semua rahasiamu, termasuk kepada sahabat, karena bisa jadi suatu saat akan menjadi bumerang yang akan menjatuhkanmu.

Ada juga tokoh Woo-Hee, seorang putri yang menyamar dan menjadi sahabat Hae Soo ini ternyata juga diam-diam memata-matai kehidupan para pangeran. Kalo dipikir-pikir, Hae Soo ini terlalu percaya sama orang lain. Seperti dikehidupan sebelumnya. Gampang terpedaya oleh orang lain.

Dari sekian tokoh yang ada, tokoh favorit adalah Kepala Dayang Oh. Meski kesan di awal judes, ternyata dia orang yang paling tulus dalam menghadapi hidup meski pahit dan berujung pada kematian... :')


Dilihat dari cerita dan para pemainnya, sayang banget kalo serial ini dilewatkan meski banyak yang kecewa di endingnya. Tapi jika ditelusuri ya endingnya wajar, karena jika seperti yang diharapkan penonton justru akan memebelot dari sejarah. Nih, aku kasih sedikit spoiler di bagian ending yang paling epik:


Dedek unyu ini meski scenenya bentar banget, tapi malah justru bikin berkaca-kaca :')





Settting yang sangat mendukung cerita dalam serial ini yang hampir 80% di istana dan sekitarnya:





Pesan moral serial ini adalah betapa harta, tahta, dan wanita mampu membolak-balikkan hati seseorang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar